Kaimana, Sahabatrakyat.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaimana bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk membahas strategi integrasi program kesehatan di Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Kerja sama ini bertujuan memperkuat koordinasi lintas sektor dalam mendukung pemerataan layanan kesehatan di daerah tersebut.
Kepala Dinkes Kaimana, Arifin Sirfefa, mengatakan bahwa selain melibatkan UGM, pihaknya juga mengajak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kaimana agar dapat menciptakan sinergi dalam menghadapi berbagai tantangan sektor kesehatan.
“Ini merupakan tindak lanjut dari program Kementerian Kesehatan RI yang berkolaborasi dengan sejumlah universitas di Indonesia untuk mendukung pemerataan layanan kesehatan, termasuk di Kaimana,” ujar Arifin dalam pernyataannya pada Kamis, 14 Desember 2023.
Arifin menjelaskan bahwa untuk merumuskan program kesehatan pada tahun 2025, pihaknya perlu memahami berbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi. Hal ini dilakukan agar solusi yang tepat bisa dirumuskan demi pelayanan yang lebih merata dan berkualitas bagi masyarakat.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya memahami konsep transformasi kesehatan dan integrasi pendanaan yang menjadi salah satu fokus dalam upaya meningkatkan akses layanan kesehatan di daerah. Dalam hal ini, Dinkes melibatkan para akademisi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM untuk memberikan pendampingan kepada Pemkab Kaimana.
“Kami harus memastikan perencanaan ini sejalan dengan RPJMD dan visi misi pemerintah daerah. Fokus kami bukan hanya pada anggaran, tetapi pada hasil yang bisa dicapai dari setiap program,” ujar Arifin.
Sementara itu, Konsultan FKKMK UGM, Muh. Faozi Kurniawan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus untuk mendampingi tiga kabupaten di Papua Barat, yakni Teluk Bintuni, Pegunungan Arfak, dan Kaimana. Program ini dilakukan secara bertahap dengan harapan memperkuat semangat otonomi daerah melalui pemanfaatan kewenangan dan sumber daya yang tersedia.
“Melalui kerjasama ini, kami ingin memastikan bahwa pemerintah daerah memiliki otonomi untuk mendanai kebutuhan masyarakat, bukan hanya bergantung pada anggaran pusat. Perubahan pola pikir menjadi penting, yaitu berfokus pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan bukan hanya pada penyerapan anggaran,” ujar Faozi.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan akan muncul perubahan positif dalam penyusunan dan pelaksanaan program kesehatan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Pemkab Kaimana dan UGM optimistis bahwa sinergi ini dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan dan berdampak positif di sektor kesehatan.