SahabatRakyat.Id, Asmat – Kondisi tidak mengenakan dialami oleh para pengrajin noken yang menjajal barang dagangannya pada lapak Festival Noken Asmat di lapangan Yos Sudarso Agats. Dua hari pegelaran sepi pengunjung.
Padahal mama mama pengrajin Noken dari tiga distrik pedalaman seperti Distrik Kopay, Der Kamur dan Auyu berharap barang dagangannya laku terjual.
“Sudah dua hari kami disini, tidak ada yang beli. Esok sudah penutupan,” teriak lantang mama mama.
Tanggapan lain datang dari sejumlah warga kota Agats kepada media ini yang mengaku tak tahu menahu tentang pagelaran Festival Noken yang sedang berlangsung. Mereka menyebut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan tidak melakukan promosi sehingga wargapun tak tahu.
Wargapun menilai, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Asmat tak serius mengurus Featival Noken tahun ini sehingga terkesan pemborosan anggaran Negera tanpa memperhatikan prioritas dan pemanfaatan bagi pengrajin Noken.
“Dinas Pariwisata harus serius untuk orang asli papua. Karena ini anggaran Otsus,” ucap sumber yang tak ingin menyebut namanya.
Diketahui, Anggaran kegiatan festival noken Day ke 12 ini bersumber dari dana otonomi khusus (Otsus) tahun Anggran 2024.
Festival noken sepu pengunjung bukan berarti Dinas pariwisata Dan kebudayaan tidak serius melaksanakan keg tersebut tapi sepi pengunjung karena masyarakat lagi pada antri minyak ranah,jadi bagi yg menulus berita diatas tolong jangan asal mengekspos berita hanya dengan memakai kacamata penulus saja
Persiapan yang di lakukan dan di siapkan oleh masyarakat untuk mengikuti guna menjual kerajinan tangan ini bukan hal yang gampang, mereka sudah mempersiapkan ini selama berbulan-bulan bahkan mereka harus masuk ke hutan untuk mencari bahan untuk kerajinan mereka. Tapi instansi yang memegang kegiatan budaya ini tidak menanggapi hal ini dengan serius bahkan tidak membuat tempat pameran yang nyaman untuk masyarakat disana
Event yang dinilai sukses pasti harus dimulai dengan konsep dan manajemen event yang tertata dan kolaboratif dengan semua penggiat seni dan stakeholder. Selain itu berani memakai nama ‘festival’ untuk event adalah taruhan karena jika tidak dikelola dengan profesional event tersebut dinilai gagal oleh publik dan sekedar menghabiskan dana otsus.
Tentu saja Festival Noken ini bukan Festival Noken Day yang dicetuskan dan telah digelar Komunitas Asmat Fotografi pada 2019 dan 2022 yang mendapat tanggapan positif dari publik. Tujuan dan running event sama sekali berbeda sehingga Komunitas Asmat Fotografi akan menggelar Noken Day ke-3