Sentuhan Kasih TNI di Tanah Misi: Koramil 1704-04/Asmat Hadir untuk Gereja dan Anak-anak Asrama

Agats,— Di tengah udara lembab khas pesisir Agats, derap langkah para personil Koramil 1704-04/Asmat terdengar berbeda siang itu. Bukan dalam rangka patroli atau kegiatan militer, melainkan membawa semangat pelayanan dan kepedulian dalam sebuah bakti sosial.

Mereka hadir untuk dua tujuan mulia: membantu proses pengerjaan fisik Gereja Katedral Salib Suci Agats dan membagikan bantuan sembako kepada anak-anak di Asrama Putri St. Theresia, yang diasuh oleh komunitas Suster TMM (Tarekat Maria Mediatix) Agats.

Berbagi untuk yang Terkasih

Dengan penuh semangat, para anggota Koramil memanggul karung beras, karton mie instan, susu kambing Real Goat, dan kacang hijau ke halaman asrama. Pemberian ini secara langsung diserahkan kepada Suster Christina Ufi, TMM, pimpinan asrama yang dengan senyum tulus menerima bantuan untuk 32 anak putri yang mereka bina.

“Bantuan sembako ini adalah bentuk perhatian kami, agar anak-anak putri di Asrama St. Theresia bisa mendapatkan tambahan makanan bergizi,” tutur Marthen Yusup Bano, Penjabat Danramil 1704-04/Asmat. “Sebagai umat beragama, sudah menjadi kewajiban kita untuk saling peduli dan menolong.”

Keceriaan tergambar jelas di wajah para anak asrama. Tak hanya karena mereka menerima bantuan, tetapi karena merasa diperhatikan dan dicintai.

Melayani Bersama Gereja

Sebelumnya , para personil Koramil turut bergotong royong membantu pembangunan Gereja Katedral Salib Suci — pusat kehidupan rohani umat Katolik di Keuskupan Agats. Tanpa ragu, tangan-tangan terlatih itu membantu, mengangkat material, dan membersihkan area pembangunan.

Kegiatan bakti sosial ini bukan sekadar aksi simbolis, melainkan perwujudan nyata kehadiran TNI sebagai bagian dari masyarakat. Di tanah misi seperti Agats, di mana akses masih terbatas dan medan menantang, solidaritas dan kerja sama menjadi kunci membangun masa depan.

Koramil 1704-04/Asmat menegaskan bahwa mereka tidak hanya bertugas menjaga kedaulatan, tetapi juga turut serta merawat nilai kemanusiaan — dari altar gereja hingga dapur asrama.