Langgur, Sahabatrakyat.id – SD Naskat Haar, sebuah sekolah dasar yang telah berdiri puluhan tahun, kini resmi menjalani rehabilitasi, dengan fokus utama pada perbaikan atap yang telah lama rusak. Proyek perbaikan ini melibatkan kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua murid melalui kegiatan gotong royong (maren).
Plt. Kepala Sekolah SD Naskat Haar, Jemris Rankoli, saat dikonfirmasi media ini via telepon, mengungkapkan bahwa renovasi dilakukan sebagai upaya bersama demi kenyamanan dan kelancaran proses belajar mengajar bagi siswa-siswi. “Kami ramai-ramai bekerja demi anak-anak didik kami,” kata Rankoli.
Terkait dengan usulan perbaikan yang diajukan kepada Dinas Pendidikan, Rankoli mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui secara pasti apakah usulan tersebut pernah disampaikan oleh kepala sekolah sebelumnya. Namun, ia pernah menyampaikan keluhan terkait kerusakan atap kepada Dinas Pendidikan. “Saya pernah sampaikan ke Dinas, soal atap yang sudah rusak ini, tapi dinas sampaikan bahwa anggaran sudah disusun dan dibahas,” bebernya.
Setelah berkoordinasi dengan Wakil Uskup Wilayah Kei Besar yang juga merupakan pimpinan Yayasan, pihaknya akhirnya sepakat untuk melakukan rehabilitasi bangunan sekolah. Menurut Rankoli, untuk perbaikan tiga ruang kelas yang ada, dibutuhkan anggaran sekitar 50 juta rupiah.
“Anak-anak butuh belajar di ruang yang layak, dan kami berkomitmen untuk mewujudkannya,” ujar Rankoli. Dalam pelaksanaan renovasi, peran masyarakat sangat besar, dengan setiap marga (klan) di wilayah tersebut diberikan tanggung jawab menggunakan daun rumbiah (pohon khas) untuk mendukung pekerjaan.
Perlu diketahui, selama hampir enam tahun terakhir, SD Naskat Haar hanya bisa memanfaatkan tiga dari enam ruang kelas yang ada. Hal ini disebabkan kondisi atap gedung yang sudah rusak parah, sehingga beberapa kelas terpaksa digabungkan untuk proses belajar mengajar.
Ironisnya, meskipun Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tenggara telah melakukan kunjungan ke sekolah tersebut, hingga kini belum ada tindak lanjut atau respon yang memadai. “Kami berharap dengan adanya perbaikan ini, anak-anak bisa belajar dengan nyaman,” tutup Rankoli.