Tim Koperasi Merah Putih Masuk Kampung! Warga Distrik Ayip Diajak Bangun Kemandirian Ekonomi
Asmat, —Upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat terus digalakkan di Kabupaten Asmat, Papua Selatan. Salah satunya melalui pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP) yang diinisiasi oleh Tim Penyuluh Koperasi Merah Putih. Tim ini tengah menggelar sosialisasi dan musyawarah desa khusus (Musdesus) di sejumlah kampung di Distrik Ayip.
Dalam kunjungan yang berlangsung sejak awal pekan ini, tim menyasar beberapa kampung yang menjadi prioritas pembentukan KMP, yaitu Kampung Comoro, Kawet, Mausi, Tamor, Sato Yod, dan Ero Airo. Seluruh rangkaian kegiatan disambut antusias oleh warga, aparat kampung, tokoh adat, serta kelompok masyarakat setempat.
Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat
Ketua Tim Penyuluh Koperasi Merah Putih, dalam keterangannya, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk mendorong kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal.
“Melalui koperasi, masyarakat tidak hanya diajak untuk bergabung secara administratif, tetapi juga diajak memahami manfaat jangka panjang dari pengelolaan sumber daya bersama. Koperasi adalah wadah kolektif untuk meningkatkan kesejahteraan tanpa meninggalkan nilai gotong royong yang menjadi identitas masyarakat Asmat,”jelasnya.
Tim menjelaskan bahwa pembentukan KMP di Distrik Ayip didasarkan pada potensi besar wilayah tersebut, khususnya di sektor hasil hutan non-kayu, perikanan, dan kerajinan tangan berbasis budaya lokal Asmat.
Musyawarah Desa Khusus: Pastikan Partisipasi dan Legitimasi
Salah satu agenda penting dalam sosialisasi ini adalah pelaksanaan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) di setiap kampung yang dikunjungi. Musdesus menjadi ruang resmi untuk membahas kesiapan warga, menentukan struktur kepengurusan, dan memastikan pembentukan koperasi sesuai ketentuan perundang-undangan.
“Kami tidak ingin koperasi ini hanya sekadar nama atau formalitas. Musdesus kami fasilitasi agar warga betul-betul terlibat, memahami peran, hak, dan kewajiban mereka sebagai anggota koperasi,”ujar salah satu anggota tim penyuluh.
Dalam Musdesus, warga diberikan kesempatan berdiskusi, menyampaikan aspirasi, dan memilih perwakilan yang dipercaya untuk mengelola koperasi nantinya. Beberapa tokoh adat, perempuan, dan pemuda juga terlibat aktif dalam proses tersebut.
Respons Positif dan Harapan Warga
Sejumlah warga yang mengikuti kegiatan ini mengungkapkan harapan besar terhadap keberadaan Koperasi Merah Putih. Mereka menilai koperasi dapat menjadi solusi terhadap persoalan ekonomi di tingkat kampung, seperti akses permodalan, pemasaran hasil, serta peningkatan keterampilan.
“Selama ini kami kesulitan menjual hasil sagu, ikan, atau ukiran Asmat. Kalau ada koperasi, semoga bisa lebih mudah, dan ekonomi kami bisa berkembang,”ungkap salah satu warga Kampung Tamor.
Selain sosialisasi, tim penyuluh juga berencana memberikan pelatihan penguatan kapasitas bagi pengurus koperasi, termasuk manajemen keuangan sederhana, pencatatan administrasi, serta strategi pengembangan usaha koperasi berbasis potensi lokal.
Langkah Awal Menuju Ekonomi Kerakyatan di Asmat
Distrik Ayip menjadi salah satu titik awal dari program pembentukan Koperasi Merah Putih di wilayah Asmat. Ke depan, kegiatan serupa akan terus diperluas ke distrik dan kampung lain yang dinilai siap dan memiliki potensi untuk dikembangkan melalui koperasi.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, pembentukan koperasi diharapkan menjadi bagian dari transformasi ekonomi kerakyatan di Tanah Asmat.
“Ini bukan sekadar program, tapi langkah konkret untuk membangun kemandirian masyarakat Asmat di kampung-kampung,”pungkas Ketua Tim Penyuluh KMP.