SahabatRakyat.Id, Agats – Dalam suasana subuh yang masih gelap, saat sebagian besar kota masih terlelap, Pelabuhan Baru di Distrik Agats, Kabupaten Asmat sudah dipenuhi aktivitas. Aparat gabungan dari TNI-AL Posal Agats dan Kepolisian setempat menggelar operasi terpadu untuk mengamankan kedatangan KM. Tatamailau yang berlayar dari Pelabuhan Timika.
Operasi ini dipimpin langsung oleh Danposal Agats, Lettu Laut (KH) Sukrisno, S.T., dengan pengawasan ketat terhadap proses debarkasi dan embarkasi penumpang serta barang bawaan. Tujuan operasi ini jelas: memastikan keamanan, ketertiban, dan mencegah masuknya barang terlarang ke wilayah Asmat, khususnya minuman keras ilegal (miras) yang menjadi ancaman serius bagi generasi muda dan stabilitas sosial masyarakat.
Dalam pemeriksaan menyeluruh yang dilakukan terhadap barang-barang bawaan penumpang, aparat berhasil mengamankan sejumlah besar miras jenis sopi dalam berbagai kemasan. Temuan mencakup:
* 66 kantong plastik miras dan 2 gen berukuran 5 liter
* 1 karton berisi 15 kantong miras
* 1 koper kecil berisi 25 kantong miras
* 1 tas karung berisi 16 kantong miras
* 1 karton tambahan berisi 2 gen sopi ukuran 5 liter
Total barang bukti yang berhasil disita menunjukkan bahwa upaya penyelundupan miras melalui jalur laut masih terjadi secara masif dan tersembunyi.
Pemusnahan di Tempat
Barang bukti yang disita tidak hanya didokumentasikan, tetapi langsung dimusnahkan di area pelabuhan baru Agats pada pagi hari yang sama. Proses pemusnahan dilakukan di bawah pengawasan petugas, dengan menyaksikan langsung bagaimana cairan berbahaya itu dituangkan dan dimusnahkan agar tidak kembali beredar di tengah masyarakat.
Kolaborasi dan Harapan
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi TNI dan Polri dalam menjaga keamanan perairan Papua Selatan dan wilayah pesisir seperti Asmat. Pemeriksaan rutin semacam ini diharapkan dapat meminimalisir penyelundupan barang ilegal, sekaligus memberi efek jera kepada para pelaku.
Dengan masyarakat yang semakin sadar akan bahaya miras, serta peran aktif aparat dalam menjaga perbatasan dan jalur distribusi, harapan untuk Asmat yang lebih aman dan sehat perlahan mulai tampak nyata di cakrawala timur Indonesia.