SahabatRakyat. Id — Suasana Aula Woroucem di Kantor Kesbangpol Kabupaten Asmat terasa berbeda hari itu. Ratusan kepala kampung dan kepala distrik berkumpul dalam satu forum penting bersama Bupati Asmat, Thomas Eppe Safanpo. Pertemuan ini bukan sekadar seremonial, melainkan momen krusial untuk memastikan akuntabilitas tata kelola dana desa melalui percepatan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Dana Desa dan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2024.
Dalam arahannya yang lugas dan penuh semangat, Bupati Thomas menekankan pentingnya tanggung jawab administratif dalam pengelolaan dana desa. “Saya ingatkan dan tegaskan, agar segera diselesaikan LPJ untuk kampung yang belum. Jangan sampai berlarut-larut,” tegasnya di hadapan para pemangku kepentingan desa.
Namun lebih dari sekadar menagih laporan, Bupati juga mengajak seluruh kepala kampung untuk memikirkan dampak jangka panjang dari setiap rupiah dana desa yang digunakan. Ia menyoroti pentingnya penggunaan dana untuk kebutuhan strategis masyarakat, seperti penyediaan fasilitas guru dan tenaga kesehatan. “Jika rumah guru tersedia, maka pelayanan pendidikan akan lebih baik. Demikian pula dengan tenaga kesehatan, mereka butuh tempat tinggal yang layak agar bisa bekerja optimal,” ujarnya.
Bupati Thomas juga menggulirkan gagasan cemerlang mengenai beasiswa desa. Ia percaya bahwa investasi terbaik adalah pada sumber daya manusia. “Mendukung siswa-siswa untuk belajar akan melahirkan generasi Asmat yang tangguh dan siap membangun daerahnya sendiri,” tambahnya.
Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Kampung, Redwin Yunus Dimara, menyampaikan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus untuk mempercepat verifikasi LPJ. “Kami mendampingi langsung para kepala kampung agar pelaporan bisa selesai tepat waktu. Keterlambatan bukan hanya soal administratif, tapi bisa berdampak pada kebijakan pencairan anggaran ke depan,” ujarnya.
Pertemuan ini menjadi refleksi bahwa transparansi dan akuntabilitas bukan sekadar jargon, melainkan komitmen nyata Pemerintah Kabupaten Asmat dalam membangun desa. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan kampung-kampung, Asmat terus melangkah menuju tata kelola yang lebih baik—di mana dana desa benar-benar menjadi jembatan menuju kesejahteraan rakyat.